Dunia sistem operasi akhir-akhir ini berkembang dengan begitu pesatnya.
Kekuatan open source dibaliknya telah membuat linux berkembang dengan begitu
cepat. Siapa yang tidak kenal dengan Open Suse, distribusi linux yang menawan
dengan warna hijau khasnya? Siapa yang tidak kenal Fedora, dengan thema solar nya yang begitu mempesona?Siapa
yang tidak kenal dengan Slackware distribusi linux paling tua dan terus
dilakukan pengembangannya hingga sekarang? Siapa tidak kenal dengan Mandriva,
dahulu namanya Mandrake, yang memiliki kompatibilitas hardware (perangkat
keras) yang begitu tinggi? Bagi pemerhati security, siapa yang tidak kenal
dengan Backtrack, distribusi turunan slackware yang dapat dijadikan sebagai auditor
tools security memerika dan melakukan audit terhadap keamanan sistem? Sebagai
pemerhati IT Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan IGOS, distribusi turunan
Fedora yang pengembangannya dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui LIPI ?
Siapa yang tidak kenal dengan Ubuntu, distribusi turunan debian yang memiliki
begitu banyak paket aplikasi dalam pengembangannya? Pastinya kepupuleran linux
hingga seperti yang sekarang ini tidaklah lepas dari sejarah panjang yang
menarik untuk diketahui.
UNIX merupakan salah satu sistem operasi yang mengawali lahirnya Linux ke dunia
ini. UNIX merupakan salah satu sistem operasi yang ada saat ini. Adapun UNIX
merupakan salah satu sistem operasi populer selain keluarga raksasa Microsoft
(mulai dari DOS, MS 9x sampai Vista), Novell, OS/2, BeOS, MacOS dan lainnya.
Sejarah
kemunculan UNIX dimulai pada tahun 1965 ketika para ahli dari Bell Labs, sebuah
laboratorium milik AT&T, bekerja sama dengan MIT dan General Electric
membuat sistem operasi bernama Multics(sudah pernah dengar belum?). Nah,
sistem operasi Multics ini awalnya didesain dengan harapan akan
menciptakan beberapa keunggulan, seperti multiuser, multiprosesor, dan
multilevel filesystem. Namun pada tahun 1969, AT&T akhirnya menghentikan
proyek pembuatan Multics karena sistem operasi Multics ini sudah
tidak memenuhi tujuan semula. Dengan kata lain, proyek ini mengalami hambatan
karena dalam kenyataannya Multics banyak terdapat bugs dan sulit
sekali dioperasikan.
Beberapa
programmer Bell Labs yang terlibat dalam pembuatan dan pengembangan Multics,
yaitu Ken Thompson, Dennis Ritchie, Rudd Canaday, dan Doug Mcllroy, secara
tidak resmi tetap meneruskan proyek pengembangan Multics. Dan akhirnya
sampailah pada sebuah sistem operasi generasi penerus dari Multics bulan
Januari 1970 yang diberi nama UNIX.
Adapun generasi
baru Multics ini memiliki lebih banyak keuggulan dibandingkan saudara tuanya.
Nama UNIX diberikan oleh Brian Kernighan untuk memberi penegasan bahwa UNIX
bukanlah Multics (tidak sama). UNIX akhirnya memiliki keunggulan seperti yang
diharapkan pada awal penciptaannya. Yaitu:
- Multilevel Filesystem
- Multiuser dan Multiprosesor
- Desain arsitektur yang independen terhadap suatu hardware
- Berbagai device dapat dianggap sebagai file khusus
- Memiliki user interface yang sederhana
- Cocok untuk lingkungan pemrograman
- Memiliki utilitas yang dapat saling digabungkan
Setahun
setelahnya, UNIX dapat dijalankan pada komputer PDP-11 yang memiliki memory 16
KB dan sebuah disk berukuran 512 KB. Pada waktu itu source codenya UNIX masih
ditulis dalam bahasa mesin (assembler). Kemudian pada tahun 1973, source code
UNIX ditulis ulang dalam bahasa C yang dibuat oleh Dennis Ritchie.
Tujuan Mr.
Ritchie mengubah source code UNIX ke dalam bahasa C tak lain dan tak bukan
karena bahasa C didesain multiplatform dan bersifat fleksibel. Dengan
dirubahnya source code ke dalam bahasa C, maka UNIX dapat dikembangkan dan
dikompilasi ulang ke berbagai jenis komputer. Sejak saat itu dibuatlah berbagai
macam varian UNIX yang sengaja didesain untuk jenis komputer tertentu.
Setahun
kemudian, karena merasa UNIX sudah cukup matang, maka Thompson dan Ritchie
mempublikasikan sebuah paper tentang UNIX. Ternyata UNIX mendapat sambutan yang
sangat luar biasa dari lingkungan perguruan tinggi. Dan UNIX lah yang menjadi
sistem operasi favorit di lingkungan perguruan tinggi.
Awalnya, sistem
operasi UNIX ini didistribusikan secara gratis di dunia pendidikan, namun
setelah banyak digunakan oleh korporasi industri dan bisnis (karena
kehandalannya menangani bidang jaringan (networking), UNIX akhirnya
diperdagangkan dan dipatenkan). Dalam perkembangan selanjutnya, UNIX dan
varian-variannya yang dikomersialkan menjadi suatu sistem operasi yang cukup
mahal pada saat itu(namun ada beberapa yang gratis karena dikembangkan dengan
semangat openSource), hal ini disebabkan karena kestabilan, mampu mengerjakan
program multitasking dan dapat digunakan oleh beberapa user secara bersamaan.
Adapun varian
UNIX yang dikomersialkan dan populer karena kehandalannya seperti BSD 4.1
(1980), SunOS, BSD 4.2, SysV(1983), UnixWare dan Solaris 2(1988), dan lainnya.
Dan yang dikembangkan dengan semangat openSource atau free diantaranya:
FreeBSD, OpenBSD, NetBSD, Mnix, Hurd
Nama sistem
operasi Linux diambil dari nama seorang mahasiswa University of Helsinki, Linus
yang kemudian disebut sebagai bapak sistem operasi linux. Linus dilahirkan di
Helsinki, Finlandia pada tanggal 28 Desember 1969. Orang yang disebut sebagai
Bapak Linux(LINus UniX) ini, sudah mengenal bahasa pemrograman pada umurnya
yang ke 10. Saat itu ia sering mengutak-atik komputer kakeknya, Commodore
VIC-20. Karena hobinya dalam dunia komputing, 1988 Linus diterima di Univerity
of Helsinki dan pada tahun 1990, Linus memulai kelas pemrograman C pertamanya.
Pada tahun 1991, Linus tidak puas terhadap sistem operasi yang ada pada PC
pertamanya (MS-DOS atau Disk Operation System), OS buatan Microsoft.
Linus lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi
UNIX seperti yang dipakai komputer milik universitasnya. Akhirnya ia mengganti
sistem operasi openSource Minix yang berbasiskan UNIX. Adapun Minix ini
merupakan sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang
professor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit,
Belanda. Adapun Minix ini digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan.
Namun Linus
merasa bahwa Minix masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai saat itu, di
usianya yang ke-23, Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia mulai
mengembangkan sistem yang kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus 1991,
lahirlah Linux 0.01 hasil oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991,
secara resmi Linus mengumumkan Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan
gcc compiler. Selain itu, Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya
tersebut lengkap dengan source codenya, yang ternyata disambut dengan sangat
antusias oleh para programmer dan developer di seluruh dunia agar dapat di
develop bersama-sama.
Sampai saat
ini, Linux dibangun oleh berbagai macam komunitas dan jangan heran apabila
banyak sekali distro-distro Linux yang beredar. Mulai dari yang berbayar sampai
yang gratis, dari untuk pemula sampai tingkat lanjut, dan biasanya dengan
banyaknya distro Linux yang beredar akan membuat orang awam bingung untuk
memilih distro. Bayangkan, ada beratus-ratus distro yang tercipta atau bahkan
beribu-ribu. Namun perlahan tapi pasti, diantara distro-distro Linux ini ada
yang menyamai (atau bahkan) melebihi kemampuan dari Sistem Operasi keluarga
raksasa (Microsoft) dan dengan semakin mudahnya dan semakin lengkapnya dukungan
Linux pada hardware, besar kemungkinan Linux akan menjadi alternatif (atau
bahkan sistem operasi utama di dunia).
Windows 1.0
Versi
pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada
tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa
fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi
1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson,
kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi
Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih "memikat"
konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya
memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu,
Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh
MS-DOS.
Lebih jauh
lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya.
Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di
layar secara "tile" saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat
saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang
digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang
Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut.
Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan
menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.
Windows 2.x
Windows
versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit
lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya
didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for
Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian
memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya
saat aplikasi tersebut ditutup.
Microsoft
Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker muncul
dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan di atas
Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai kemunculan
sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft sebagai
awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows
versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses
memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat
menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan
dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
Windows 2.1x
Selanjutnya,
dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti
halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori modus
real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory Area (HMA).
Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi
dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft
(LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian
pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi
Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang
berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual
8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi 2.03
dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1
ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain
beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang "ditiru" oleh
Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William
Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan
yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989.
Kesuksesan dengan Windows 3.0
Microsoft
Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak
versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan
terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk
menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena
memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah
yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple
Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada
waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga
modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk
memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan
apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.
Windows 3.0
dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus
386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel
8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus
mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja
dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
* win /r:
memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
* win /s:
memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
* win /3:
memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.
Versi 3.0
juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus terproteksi,
meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari
kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena
adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi
dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan
kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga
hadir dalam versi "multimedia", yang disebut dengan Windows 3.0 with
Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini
dibundel dengan keberadaan "multimedia upgrade kit", yang terdiri
atas drive CD-ROM dan sebuah sound
card, seperti
halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua
fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti
halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari
spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur
yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang
semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat,
dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual
sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama
pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa
rencana awalnya.
Beralih
sementara ke OS/2
Selama pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut sebagai IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh mikroprosesor Intel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte. OS/2 1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan multitasking, selain tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di atasnya.
OS/2 versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988 menawarkan antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager (PM). Presentation Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama dengan koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem operasi Windows dan beberapa sistem GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat tersebut menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah layar, sementara pada Windows, peletakannya pada pojok kiri atas. OS/2 versi 1.2, yang dirilis pada tahun 1989, memperkenalkan sebuah sistem berkas baru, yang disebut dengan High Performance File System (HPFS), yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas File Allocation Table (FAT).
Pada awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun meregang akibat munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling bekerja sama dalam mengembangkan sistem operasi komputer pribadi masing-masing (IBM dengan OS/2 dan Microsoft dengan Windows-nya), keduanya memiliki akses terhadap kode masing-masing sistem operasi. Microsoft menghendaki pengembangan lebih lanjut dari sistem operasi Windows buatannya, sementara IBM memiliki hasrat bahwa semua pekerjaan masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem operasi OS/2. Dalam sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan Microsoft akhirnya setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0, untuk menggantikan OS/2 versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus mengembangkan sebuah sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan kemudian menggantikan OS/2 versi 2.0.
Persetujuan ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM dan Microsoft pun dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2, sementara Microsoft mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum dirilis) menjadi Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk menggunakan teknologi OS/2 dan Windows yang sudah dibentuk sampai pemutusan persetujuan; akan tetapi, Windows NT benar-benar ditulis sebagai sebuah sistem operasi yang baru dan sebagian besar kode bebas dari kode IBM OS/2.
Setelah versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah dalam OS/2 versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992. Versi 2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI berorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup di dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang merupakan fitur terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya "menjiplak" beberapa elemen dari Workplace Shell pada sistem operasi Windows 95 yang dirilis tiga tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan API yang mendukung penuh instruksi 32-bit milik Intel 80386, sehingga menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu mengalamatkan memori hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam internal sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2 kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk menggunakan kode DOS dan Windows setelah "perceraian" hubungan antara mereka.
Selama pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut sebagai IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh mikroprosesor Intel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte. OS/2 1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan multitasking, selain tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di atasnya.
OS/2 versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988 menawarkan antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager (PM). Presentation Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama dengan koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem operasi Windows dan beberapa sistem GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat tersebut menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah layar, sementara pada Windows, peletakannya pada pojok kiri atas. OS/2 versi 1.2, yang dirilis pada tahun 1989, memperkenalkan sebuah sistem berkas baru, yang disebut dengan High Performance File System (HPFS), yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas File Allocation Table (FAT).
Pada awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun meregang akibat munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling bekerja sama dalam mengembangkan sistem operasi komputer pribadi masing-masing (IBM dengan OS/2 dan Microsoft dengan Windows-nya), keduanya memiliki akses terhadap kode masing-masing sistem operasi. Microsoft menghendaki pengembangan lebih lanjut dari sistem operasi Windows buatannya, sementara IBM memiliki hasrat bahwa semua pekerjaan masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem operasi OS/2. Dalam sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan Microsoft akhirnya setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0, untuk menggantikan OS/2 versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus mengembangkan sebuah sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan kemudian menggantikan OS/2 versi 2.0.
Persetujuan ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM dan Microsoft pun dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2, sementara Microsoft mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum dirilis) menjadi Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk menggunakan teknologi OS/2 dan Windows yang sudah dibentuk sampai pemutusan persetujuan; akan tetapi, Windows NT benar-benar ditulis sebagai sebuah sistem operasi yang baru dan sebagian besar kode bebas dari kode IBM OS/2.
Setelah versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah dalam OS/2 versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992. Versi 2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI berorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup di dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang merupakan fitur terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya "menjiplak" beberapa elemen dari Workplace Shell pada sistem operasi Windows 95 yang dirilis tiga tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan API yang mendukung penuh instruksi 32-bit milik Intel 80386, sehingga menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu mengalamatkan memori hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam internal sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2 kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk menggunakan kode DOS dan Windows setelah "perceraian" hubungan antara mereka.