Background

              
  Injeksi adalah pemberian obat tanpa melalui oral tetapi langsung melalui pembuluh darah, sehingga absorbs lebih cepat.
Keuntungan:
  •  Dapat digunakan untuk pasien yang tidak kooperatif 
  •  Dapat digunakan dalam keadaan darurat
  • ·   Absorbsinya lebih cepat.
Kerugian;
  • Dapat merusak jaringan kulit yang di Injeksi.
  • Harus menggunakan jasa medis.
  •  Tidak Ekonomis.
  • Menimbulkan Rasa nyeri.
Macam-macam Injeksi:
1.       Intracutan (IC)
·         Digunakan untuk menginjeksi daerah bawah kulit atau intradermis biasanya didaerah Ventral.
·         Ukurannya adalah 15O
·         Contoh Injeksi IC adalah Skin TES Alergi.



2.       Subcutan (SC)
·         Digunakan untuk menginjeksi daerah bawah kulit yang ukurannya adalah 45O
·         Di Injeksi pada daerah lengan dengan ukuran 3 jari diukur dari atas.
·         Contoh INjeksi SC adalah Imunisasi Campak.


3.       IntraMUskular (IM)
·         Digunakan untuk menginjeksi jaringan otot.
·         Ukurannya adalah 90o
·         Diinjeksi pada daerah Deltoid (lengan), Gluteal (Bokong), dan Vesturateral (paha)
·         Contohnya adalah pada Injeksi Insulin, Imunisasi BCG, INjeksi pemasukan obat pada pasien Hipertensi, dll.


4.       IntraVena
·         Digunakan untuk menginjeksi langsung melalui pembuluh darah.
·         Ukuranyya sama dengan Injeksi Intramuskular yaitu 15o
·         Contohnya adalah pada pengambilan sample darah pasien, pemberian nutrisi melalui infus, dll.







                Mungkin jarang orang Indonesia mendengar kata imunisasi varicella. Mungkin banyak juga yang menganggapnya biasa dan tidak perlu tau. Mungkin juga banyak yang sama sekali tidak pernah mendengar namanya. Imunisasi varicella adalah imunisasi terhadap vyrus varicella yang menyerang tubuh. Imunisasi varicella tergolong imunisasi yang dianjurkan diIndonesia tetapi tidak wajibkan seperti imunisasi campak, BCG, dll.
                Virus varicella terjadi melelui media aerob yaitu melalui daerah yang lembab. Selama 2 sampei 3 minggu virus varicella dapat terjangkit ditubuh manusia. Gejala pertama pada orang telah terjangkit virus varicella adalah demam, pilek, cepat lelah, lesu, dan lemah. Kemudian timbul  rasa nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Pada keadaan seperti itu beberapa hari kemudian timbul kemerahan kecil DITUBUH, lenting berisi cairan. Dalam keadaan seperti ini pasien harus berhati-hati dalam menjaga lentingnya, karena jika  Lenting pecah akan terbentuk  krusta dalam. Kemudian kulit akan lebih sensitiv terhadap bakteri apabila ada garukan dan juga akan timbul  bekas.
                Jika pasien dapat dengan hati-hati agar lenting tidak pecah tidak akan timbul bekas dan akan sembuh.  Perawatan terhadap penyakit varicella harus sangat “telaten” , seperti berikut:
·         Tetap mandi
·         Hindari gesekan agar lenting tidak pecah
·         Untuk mengurangi gatal beri bedak salycil
·         Makan makanan yang mengandung vit.c
·         Untuk perawatan luka konsumsi vit.E dan beri lotion untuk menghindari iritasai
Imunisasi varicella dilakuan pada umur 1-2 bulan, pada umur 4-6 bulan, kemuadian pada umur ditas 13 tahun.  Imunisasi varicella pda umur diataa 13 tahun bisa diranggap dengan imunisasi MMR yang biasanya disebut imunisasi MMRV. Kontraindikasi dari imunisasi varicella adalah  Orang alergi berat,  bumil,  Orang yang melakukan perawatan, orang yang tranfusi darah dan Orang yang berpenyakit berat .
Pengobatan untuk imunisasi varicella adalah sebagai berikut;
ü  Beri ASIKLOVIR tablet 800mg → 4 jam sekali (dosis dewasa) → selama 7-10 hari
ü   Beri salep ASILKOVIR 5%  → 6x sehari → selama 6 hari







                Perawat,... mendengar kata perawat dalam bayangan kita adalah seseorang yang merawat orang yang sakit dan orang yang menjadi asisten para dokter. Mendengar kata perawat dalam bayangan kita, “mungkin mudah menjadi seorang perawat”. Dalam banyangan kita,”apa susahnya kalau hanya merawat seorang pasien saja”.
                Tapi banyangan itu salah besar, seorang perawat itu bukan hanya merawat pasien dan menjadi asisten dokter tetapi seorang perawat juga harus memiliki kepriadian yang baik dan berakhlak, mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam bidang keperawatan, dan juga harus mempunyai rasa tanggung jawab etik dan moral.
                Pekerjaan seorang perawat itu gampang-gampang susah. Selain juga merawat pasien seorang perawat juga harus memahami betul tentang ilmu-ilmu keperawatan. Banyak sekali yang perlu dipelajari oleh seorang perawat untuk menjadi seorang perawat yang baik. Untuk pelajaran awal perawat diberi pengetahuan tentang Anatomi tubuh manusia yang meliputi atas berbagai sistem yaitu respirasi, ekskresi, reproduksi, sirkulasi, sistem pemcernaan,dan sitem endokrin. Kemudian perawat diajari untuk memeriksa tanda-tanda vital manusia yang dikenal dengan Observasi atau TTV. TTV meliputi pemeriksaan nadi (Heart Rate), pernafasan (Respirasi Rate), Tensi darah, dan Suhu badan. Setelah mempelajari pelajaran dasar, perawat diberi pelajaran tentang kelainan (penyakit) yang terjadi pada manusia. Misalnya Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi yang melebihi dari batas normal tekanan darah manusia ( untuk orang dewasa >120/80 mmHg), Gastritis / maag yaitu peradangan yang terjadi akibat peningkatan sekresi asam lambung yang mengakibatkan perlukaan pada lambung, dan masih banyak penyakit-penyakit lainnya yang perlu dipelajari oleh perawat. Selain itu perawat juga dikenalkan dengan alat-alat medis yang membantu dalam proses pengelolaan pasien, misalnya Spigmomanometer (untuk mengukur tensi darah), tensi meter (untuk mengukur suhu badan), Stetoskop (untuk membantu pemeriksaan pasien dengan metode auskultasi atau pendengaran). Bukan hanya itu saja perawat juga diberi pengetahuan tentang cara-cara pemberian obatyang meliputi pemberian obat oral (melalui mulut), Parenteral (melalui pembuluh darah langsung), Intravaginal (melalui kelamin), dan intralocal (hanya pngobatn dari luar, seperti pemberian saleb krim).
                Untuk berhubungan dengan pasien, perawat harus bisa dekat dengan pasien. Maksudnya dekat adalah pasien harus mengetahui perasaan dan keadaan pasien supaya perawat lebih mudah untuk membatu pasien dalam proses asuhan keperawatan. Caranya adalah dengan berkomunikasi dengan baik dengan pasien. Walaupun hanya berkomunikasi saja perawat juga harus mempelajarinya. Komunikasi yang mengatur hubungan pasien dan perawat yaitu Komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik dilakukan dengan verbal (langsung) dan non verbal (tidak langsung). Selain berkomunikasi dengan baik, perawat juga harus mempunyai rasa empatik terhadap keadaan korban tanpa harus terlarut didalam kondisi tersebut.
                Lhaa itu sedikit informasi tentang perawat, ternyata nggak mudah ya jadi seorang perawat ....
Sekian ya ....