Background

Background

Silahkan klik beberapa gambar di bawah ini

  • image1
  • image2
  • image3
  • image4
  • image2
  • image1
  • image4
  • image3


Bapak sugeng iwan. 30 sep 2015

6 tingkat pengetahuan: tahu, memahami, aplikasi (pengalaman), analisis / menjabarkan menguraikan memisahkan mencari komponen pada masalah yg diketahui, sintesis / merangkum dalam suatu yg logis dari komponen komponen yg dimiliki, evaluasi / menilai terhadap objec berdasarkan norma yg berlaku.

Pengukuran pengetahuan : dilakukan dengan wawancara terhadap hal yg ingin diukur.

Sikap : reaksi terhadap stimulus.persiapan untuk bertindak bukan pelaksanaa, Keadaan internal yg mempengaruhj prilaku seseorang.

Komponen sikap: kognitif/ pengetahuan yg diterima, afektif / perasaan yg dimiliki terhadal suatu obj, konatif / kecenderungaan berperilaku yg ad dalam seseorang berkaitan dengan obj.

Tingkat sikap: menerima/ receiving, merespon / memberikan jawaban ketika ditanya/ responding / , menghargai / valuibg / engajak untuk mengerjakan, bertanggung jawab / responsible /  berani menanggung resiko.

Sikap positif : perwujudan nyata dari suasana jiwa yg lbih mengutamakan keg positiv, suasana jiwa yg mementingkan keg kreatif.

Cerminan sikap pos : suatu yg indah n mmbawa seseorang untuk dikenang dihargai dihormati, mengatakan seseorang memiliki kepercayaan diri bahwa ia patut dikenang.

Macam sikap: agresif /  berlebih lebihan egois, submisif / apatis, asertive / mampu menyampaikan pendapat tnpa terpengaruh emosi.

Ketrampilan : kemampuan seseorang dalam mengubah suatu hal menjadi lebih bernilai. Mengembangkan kemampuan melalui pengalaman dengan melaksanakan tugas.

Persepsi; proses untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan. Proses menafsirkan suatu informasi melalui indra.

Faktor pengaruh presepsi; fisiologis, perhatian, minat, keb yg searah / bgaimn kuatny seseorang mencari tahu, pengalaman n ingatan, suasana hati.

Faktor pengaruh eks presepsi: ukuran n penempatan obj, warna obj, keunikan n kontras, intensitas nkekuatan dari stimulus, motion / gerakan/ banyak memberikan perhatian terhadal obj.

Faktor lain: a. primari effec / kesan pertama/ informasi pertama akn mempengaruhi terhadap pendapat kita.  Efek kesan pertama : kesan pertamaakan akan hilang karena . b. Proximity / kedekatan geogrfis. C. Mutual kiling / manusia akan lebih tertarik pada seseorang yg menyukainya.

Ingatan: membentuk jati diri yg membedakan antara manusia dan mh lainnya. Kemampuan mengingat masa lalu. Sifatnya dinamis terus berubah dan berkembang sesuai dengan bertambahnya informasi.proses biologi yakni informasi yg diberi kode disimpan dan dpt dipanggil kembali.

Memori jangka pendek segera: tempat menampung informasi baru,

Ingatan jangka pendek kerja: difokuskan saat ini

Jangka pendek perantara: ketika tidur ingatan jangka pendek disimpan dalam ingatan jangka panjang.

Jangka panjang kerja : diperlukan setiap hari untuk mengetahui tempat tinggal

Jangka panjang arsip

Faktor pengaruh ingatan: anggapan informasi itu penting hanya mengingat yg berkesan, adanya gangguan suatu rangsangan muncul, kondisi psikologis / kinerja ingatan memuncak jika berada pada tingkat stress memadai n fokus, faktor fisik atau penyakit trtentu.

Berfikir: melibatkn kerja otak, berjerih payah untuk menyelesaikan masalah.

emosi : reaksi terhadap rangsangan dari luar atau dari dlm individu. Dorongan untuk bertindak. Emosi motivator  perilaku / meningkatkan .

Gejala perasaan: sifat subjectiv, berkaitan dengan presepsi trhadap objec, peristiwa kejiwaan yg dirasakan / senang tdk senang, suka tdk suka.

Faktor emosi : faktor fisik, pembawaan , kondisi dan situasi lingkungan.

Reaksi emosi: terkejut, sedih, gembira, gembira, giris / rasa takut yg berlebihan, gelisah/ takut dlm thap ringan, khawatir, marah, heran.

Pengaruh emosi: 1. Terhadap perilaku: mempengaruhi pikiran n daya nalar,. 2. Terhdp tubuh: mmpengaruhi proses kerja tubuh.


              
  Injeksi adalah pemberian obat tanpa melalui oral tetapi langsung melalui pembuluh darah, sehingga absorbs lebih cepat.
Keuntungan:
  •  Dapat digunakan untuk pasien yang tidak kooperatif 
  •  Dapat digunakan dalam keadaan darurat
  • ·   Absorbsinya lebih cepat.
Kerugian;
  • Dapat merusak jaringan kulit yang di Injeksi.
  • Harus menggunakan jasa medis.
  •  Tidak Ekonomis.
  • Menimbulkan Rasa nyeri.
Macam-macam Injeksi:
1.       Intracutan (IC)
·         Digunakan untuk menginjeksi daerah bawah kulit atau intradermis biasanya didaerah Ventral.
·         Ukurannya adalah 15O
·         Contoh Injeksi IC adalah Skin TES Alergi.



2.       Subcutan (SC)
·         Digunakan untuk menginjeksi daerah bawah kulit yang ukurannya adalah 45O
·         Di Injeksi pada daerah lengan dengan ukuran 3 jari diukur dari atas.
·         Contoh INjeksi SC adalah Imunisasi Campak.


3.       IntraMUskular (IM)
·         Digunakan untuk menginjeksi jaringan otot.
·         Ukurannya adalah 90o
·         Diinjeksi pada daerah Deltoid (lengan), Gluteal (Bokong), dan Vesturateral (paha)
·         Contohnya adalah pada Injeksi Insulin, Imunisasi BCG, INjeksi pemasukan obat pada pasien Hipertensi, dll.


4.       IntraVena
·         Digunakan untuk menginjeksi langsung melalui pembuluh darah.
·         Ukuranyya sama dengan Injeksi Intramuskular yaitu 15o
·         Contohnya adalah pada pengambilan sample darah pasien, pemberian nutrisi melalui infus, dll.







                Mungkin jarang orang Indonesia mendengar kata imunisasi varicella. Mungkin banyak juga yang menganggapnya biasa dan tidak perlu tau. Mungkin juga banyak yang sama sekali tidak pernah mendengar namanya. Imunisasi varicella adalah imunisasi terhadap vyrus varicella yang menyerang tubuh. Imunisasi varicella tergolong imunisasi yang dianjurkan diIndonesia tetapi tidak wajibkan seperti imunisasi campak, BCG, dll.
                Virus varicella terjadi melelui media aerob yaitu melalui daerah yang lembab. Selama 2 sampei 3 minggu virus varicella dapat terjangkit ditubuh manusia. Gejala pertama pada orang telah terjangkit virus varicella adalah demam, pilek, cepat lelah, lesu, dan lemah. Kemudian timbul  rasa nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Pada keadaan seperti itu beberapa hari kemudian timbul kemerahan kecil DITUBUH, lenting berisi cairan. Dalam keadaan seperti ini pasien harus berhati-hati dalam menjaga lentingnya, karena jika  Lenting pecah akan terbentuk  krusta dalam. Kemudian kulit akan lebih sensitiv terhadap bakteri apabila ada garukan dan juga akan timbul  bekas.
                Jika pasien dapat dengan hati-hati agar lenting tidak pecah tidak akan timbul bekas dan akan sembuh.  Perawatan terhadap penyakit varicella harus sangat “telaten” , seperti berikut:
·         Tetap mandi
·         Hindari gesekan agar lenting tidak pecah
·         Untuk mengurangi gatal beri bedak salycil
·         Makan makanan yang mengandung vit.c
·         Untuk perawatan luka konsumsi vit.E dan beri lotion untuk menghindari iritasai
Imunisasi varicella dilakuan pada umur 1-2 bulan, pada umur 4-6 bulan, kemuadian pada umur ditas 13 tahun.  Imunisasi varicella pda umur diataa 13 tahun bisa diranggap dengan imunisasi MMR yang biasanya disebut imunisasi MMRV. Kontraindikasi dari imunisasi varicella adalah  Orang alergi berat,  bumil,  Orang yang melakukan perawatan, orang yang tranfusi darah dan Orang yang berpenyakit berat .
Pengobatan untuk imunisasi varicella adalah sebagai berikut;
ü  Beri ASIKLOVIR tablet 800mg → 4 jam sekali (dosis dewasa) → selama 7-10 hari
ü   Beri salep ASILKOVIR 5%  → 6x sehari → selama 6 hari







                Perawat,... mendengar kata perawat dalam bayangan kita adalah seseorang yang merawat orang yang sakit dan orang yang menjadi asisten para dokter. Mendengar kata perawat dalam bayangan kita, “mungkin mudah menjadi seorang perawat”. Dalam banyangan kita,”apa susahnya kalau hanya merawat seorang pasien saja”.
                Tapi banyangan itu salah besar, seorang perawat itu bukan hanya merawat pasien dan menjadi asisten dokter tetapi seorang perawat juga harus memiliki kepriadian yang baik dan berakhlak, mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam bidang keperawatan, dan juga harus mempunyai rasa tanggung jawab etik dan moral.
                Pekerjaan seorang perawat itu gampang-gampang susah. Selain juga merawat pasien seorang perawat juga harus memahami betul tentang ilmu-ilmu keperawatan. Banyak sekali yang perlu dipelajari oleh seorang perawat untuk menjadi seorang perawat yang baik. Untuk pelajaran awal perawat diberi pengetahuan tentang Anatomi tubuh manusia yang meliputi atas berbagai sistem yaitu respirasi, ekskresi, reproduksi, sirkulasi, sistem pemcernaan,dan sitem endokrin. Kemudian perawat diajari untuk memeriksa tanda-tanda vital manusia yang dikenal dengan Observasi atau TTV. TTV meliputi pemeriksaan nadi (Heart Rate), pernafasan (Respirasi Rate), Tensi darah, dan Suhu badan. Setelah mempelajari pelajaran dasar, perawat diberi pelajaran tentang kelainan (penyakit) yang terjadi pada manusia. Misalnya Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi yang melebihi dari batas normal tekanan darah manusia ( untuk orang dewasa >120/80 mmHg), Gastritis / maag yaitu peradangan yang terjadi akibat peningkatan sekresi asam lambung yang mengakibatkan perlukaan pada lambung, dan masih banyak penyakit-penyakit lainnya yang perlu dipelajari oleh perawat. Selain itu perawat juga dikenalkan dengan alat-alat medis yang membantu dalam proses pengelolaan pasien, misalnya Spigmomanometer (untuk mengukur tensi darah), tensi meter (untuk mengukur suhu badan), Stetoskop (untuk membantu pemeriksaan pasien dengan metode auskultasi atau pendengaran). Bukan hanya itu saja perawat juga diberi pengetahuan tentang cara-cara pemberian obatyang meliputi pemberian obat oral (melalui mulut), Parenteral (melalui pembuluh darah langsung), Intravaginal (melalui kelamin), dan intralocal (hanya pngobatn dari luar, seperti pemberian saleb krim).
                Untuk berhubungan dengan pasien, perawat harus bisa dekat dengan pasien. Maksudnya dekat adalah pasien harus mengetahui perasaan dan keadaan pasien supaya perawat lebih mudah untuk membatu pasien dalam proses asuhan keperawatan. Caranya adalah dengan berkomunikasi dengan baik dengan pasien. Walaupun hanya berkomunikasi saja perawat juga harus mempelajarinya. Komunikasi yang mengatur hubungan pasien dan perawat yaitu Komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik dilakukan dengan verbal (langsung) dan non verbal (tidak langsung). Selain berkomunikasi dengan baik, perawat juga harus mempunyai rasa empatik terhadap keadaan korban tanpa harus terlarut didalam kondisi tersebut.
                Lhaa itu sedikit informasi tentang perawat, ternyata nggak mudah ya jadi seorang perawat ....
Sekian ya ....      
               
           Kebutuhan Kesehatan Keselamatan Kerja/k3 seorang perawat diperlukan untuk menghindari dari serangan infeksi yang terjadi saat melakukan pelayanaan medis kepada klien/pasien. Antisipasi terhadap infeksi saat pelayanaan keperawataan saat penting dan sangat dibutuhkan oleh seorang perawat. Kesehatan dan keselamatan perawat harus dijaga dengan baik agar tidak berpengaruh dalam melakukan pelayanaan medis kepada klien/pasien.
            Dalam K3 ini perawat harus mengetahui tentang infeksi, lebih tepatnya tentang Rantai Proses Infeksi, Faktor Pengaruh Infeksi, Cara penularan Infeksi, dan juga Infeksi yang dapat terjadi di Rumah sakit. Hal ini perlu diketahui agar perawat dalam menjalankan tugasnya dapat dengan mudah mengantisipasi dan mengatasi segala macam akibat buruk yang dapat terjadi saat proses pelayanan kepada pasien / klien. Kita bahas sedikit tentang hal tersebut ya....
Cara penularan infeksi dapat terjadi melalui 4 cara yaitu,: kontak tubuh  dengan si penderita, melalui makanan dan minuman, serangga yang menjadi vektor dari suatu infeksi, dan juga melalui udara. Infeksi yang terjadi di Rumah Sakit disebut juga dengan Infeksi  Nosokomial. Infeksi Nosokomial dapat tertular dari pasien Si penderita, Petugas Kesehatan, Pengunjung atau pun sumber lain yaitu lingkungan Rumah Sakit.
            Tindakan untuk pencegahan infeksi sebetulnya ada berbagai macam, tetapi disini akan kita persingkat menjadi beberapa macam. Yaitu dengan Aseptik atau pengurangan jumlaah mikroorganisme penyebab infeksi, dengan Antiseptik atau dengan membunuh atau menhambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit, dan dengan pencuciaan. Ada juga tindakan pencegahan dengan  Sterilisasi atau pembunuhan kuman pada alat-alat medis , dan Desinfektan atau pembunuhan kuman dengan bahan disenfektan. Tindakan yang paling penting saat akan melakukan kontak langsung dengan pasien ada 3 yaitu Cuci tangan, menggunakan Sarung tangan (Handscoond), dan juga menggunakan masker. Penggunaan dari ke 3 prosedur tindakan tersebut harus benar agar antisipasi terhadap infeksi efektif.